Dendang Sepotong Bulan
Karya : Kinanthi Anggraini
melingkari tembang langit yang membiru
menjadi cuaca yang pecah
saat purnama mengkrista,membuka senyumu
dan gerhana permata menghujani bumi dengan
intan-mutiara dimatamu
kerinduan yang menebal di negeri bulan
tempat singgasana cuaca yang teragungkan
telah menanti manusia hujan
berpayung biru,memegang lentera awan
kami menjahit buah hati di lembah kuning gading
lembah yang mngedepankan madu lebah kuning
di pinggir sungai susu bercampur aroma pandan
yang tumbuh gula pasir di setiap tepian
disanalah bunga tersenyum pada tumpuan cahaya
tempat sungai yang bergegas menemui kekasihnya
sementara kabut bergelayut dengan manja
memulas dilema,mengirim surat dengan bahasa
gemercik air,dalam desau daun yang mengalir
mengubah kelopak menjadi derai rambut berhelai
emas. bermahkota lipatan kuntum bunga
menjuntai sebatas dada dan pinggul
yang mengundang kupu-kupu yang siap terbang
mengitari jelmaan laurel, beraroma surga segar
kakinya duduk dibatu mutiara
bergaun gumpalan awan yang diracikoleh cempaka
warnanya meluncur di pelangi
membasahi bulir embun
Karya : Kinanthi Anggraini
melingkari tembang langit yang membiru
menjadi cuaca yang pecah
saat purnama mengkrista,membuka senyumu
dan gerhana permata menghujani bumi dengan
intan-mutiara dimatamu
kerinduan yang menebal di negeri bulan
tempat singgasana cuaca yang teragungkan
telah menanti manusia hujan
berpayung biru,memegang lentera awan
kami menjahit buah hati di lembah kuning gading
lembah yang mngedepankan madu lebah kuning
di pinggir sungai susu bercampur aroma pandan
yang tumbuh gula pasir di setiap tepian
disanalah bunga tersenyum pada tumpuan cahaya
tempat sungai yang bergegas menemui kekasihnya
sementara kabut bergelayut dengan manja
memulas dilema,mengirim surat dengan bahasa
gemercik air,dalam desau daun yang mengalir
mengubah kelopak menjadi derai rambut berhelai
emas. bermahkota lipatan kuntum bunga
menjuntai sebatas dada dan pinggul
yang mengundang kupu-kupu yang siap terbang
mengitari jelmaan laurel, beraroma surga segar
kakinya duduk dibatu mutiara
bergaun gumpalan awan yang diracikoleh cempaka
warnanya meluncur di pelangi
membasahi bulir embun
Komentar
Posting Komentar